Masalah & Kependudukan Jakarta
Senin, 11 November 2013
0
komentar
T
|
elah sekian lama
Ibu kota Jakarta ramai penduduk yang didatangi oleh para perantau dan
transmigran yang mempunyai berbagai alasan dan tujuan untuk berlomba-lomba
datang ke kota Metropolotan ini. Kebanyakan dari mereka adalah bertujuan untuk
beradu nasib, walau tanpa ada tujuan dan planning keberhasilan yang mungkin
akan diperoleh nantinya.
Hari berganti
hari, zaman berganti zaman, ibu kota Jakarta saat ini sudah menjadi Ibu kota
terpadat yang ada diIndonesia dan Jakarta juga disebut-sebut sebagai kota metropolitan
terpadat urutan keenam dunia versi majalah TIME dengan jumlah penduduk
mencapai 18,19 juta jiwa. Jumlah angka yang mencengangkan bukan?
Namun adakah
keuntungan tersendiri bagi Jakarta yang mempunyai jumlah penduduk ±18,19 juta
jiwa, seperti halnya prestaasi dan hasil karya tekhnologi dan karya-lainnya
mungkin ? Namun sayang kenyataanya
jumlah penduduk dengan jumlah prestasi yang didapat tidak seimbang, semua itu
disebabkan karena kekurangannya jumlah SDM (sumber Daya Manusia) yang dimiliki
oleh Jakarta itu sendiri, tapi banyak Ibu kota dari negara lain yang memiliki
jumlah penduduk yang padat mereka namun maju dalam segi Sumber daya Manusia dan
Sumberdaya Alamnya yang mempu mengubah kepadatan penduduk dan perkembangan
negaranya masing-masing . Penyebab lain padatnya penduduk di Jakarta
adalah
faktor banyaknya keturunan yang mana sebagian orang berfikiran bahwa “banyak
anak, banyak rejeki” kata-kata itu tidak sepantasnya ada diJakarta yang semakin
memadat ini,
Dan saat ini
ditambah lagi dengan adanya jalur Bus way TransJakarta yang mana ini bukan
jalan keluar mengatasi macet justru malah memperbesar dampak macet itu senderi
dan bukan hanya itu hal ini akan memaksa para Bikers dan pengguna Mobil untuk
menerobos masuk kedalam jalur Bus way demi mendapatkan jalur tercapat
Hal lain yang
membuat Jakarta semakin macet adalah adanya mobil-mobil denga harga terjangkau
yang mana ini akan memikat hati para OKB (Orang Kaya Baru) untuk mendapatkan
kendaraan tersebut, tanpa memperhatikan dan memikirkan kondisi sekitar. Bila
diperhatikan bukan hanya kendaraan roda
empat saja yang menjadi faktor kemacetan, Kendaraan roda dua Motor pun juga ikut
ambil bagian dalam lalulintas. Hasil dari data Pemrov DKI Jakarta dan Polda
Metro Jaya menyebutkan jumlah kendaraan roda empat di wilayah Jakarta
mencapai 2.541.351 unit, sedangkan kendaraan roda dua mencapai 9.861.451 unit
atau mengalami peningkatan 11 persen dari tahun sebelumnya.
Cara mengatasi
kepadatan penduduk:
- · Mengenalkan dan melaksanakan program kegiatan KB (Keluarga Berencana) bagi seluruh penduduk Jakarta.
- · Membuat Undang-Undang yang mengatur batas-batas usia seseorang dalam menentukan perkawinan
- · Membuat Monorel baik itu dijembatan layang ataupun dibawah tanah, seperti yang sudah diterapkan oleh Negara-negara lain. Dan yang pastinya semua itu berfungsi untuk mengurangi kemacetan lalulintas akibat kepadatan penduduk.
- · Dibangunnya rumah susun, yang mana hal ini sangat penting agar tidak memakan lahan penduduk yang semakin memadat.
- · Dengan semakin banyaknya jumlah penduduk yang membuat kepadatan penduduk, maka dipastikan tidak semua orang mendapatkan pekerjaan, maka dari itu diharapkan pemerintah membuat lapangan pekerjaan, sebagaimana yang telah ditetapkan didalam UUD pasal 27 ayat 2.
Memang tidak
semudah itu untuk merubah Jakarta yang semakin memadat nan ramai ini,
dibutuhkan waktu berpuluh-puluh tahun untuk merubah Jakarta secara total. Namun
paling tidak kita bisa menguranginya sedikit demi sedikit, dan juga menerapkan
hal-hal yang dapat menekan jumlah penduduk agar tidak semakin berkembang.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Masalah & Kependudukan Jakarta
Ditulis oleh Wahyu Setiawan
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://rantaipengetahuan.blogspot.com/2013/11/masalah-kependudukan-jakarta.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Wahyu Setiawan
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar